LANGIT TAK MENDENGAR
Disebuah desa yang amat sepi dan sunyi jauh dari keramaian,seorang pemuda yangbernama Rendi.dia adalah pemuda berbadan agak gemuk,berambut pendek tampan,kelopak mata yang agak ke dalam,bermabut lurus,tinggi,beralis tpis,hidung mancung,akan tetepi di sisi laen ia seseorang yang mudah putus asa.
Setiap malam hanya suara kicauan burung hantu yang membuat bulu kuduk berdiri,rumah yang hanyaberukuran kecil dengan 1 kamae tidur,bertembokkan sulaman bambu,beralaskan tanah,atap tersusun dengan genteng yang berantakan,dan di situlah Rendi tinggal,ia menjalani hidup selama ini hanya sebatang kara setelah ke dua orang tuanya meninggal sejak Rendi keluar dari bangku SMA.
Di setiap pagi ia selalu di sibukkan dengan berbagai kegiatan,seperti halnya menggembalakan kambing.Rendi hanya memiliki dua ekor kambing yaitu sepasang jantan dan betina.Disetiaap pagi ia selalu menggembalakanya di sawah yang jauh dari rumahnya,kambing-kambing yang di gembalakannya bermaksud ia ternak agar menjadi lebih banyak,dan dapat di jual esok apabila telah besar.
Di setiap hari banyak waktu dihabiskan di luar rumah,suatu ketika tepatnya ada pagi hari saat ia sedang menggembala kambing-kambingnya ia bermaksud mengikatkan kambingnya di sebuah pohon sengon,di tempat itu banyak di tumbuhi rumput-rumput,suasana yang panas membuat tenggorokan Rendi kering seingga Rendi bermaksud mengmbil air minum dan bekal makan siang yang telah di persiaapkan sebelumnya,yang d gunakan untuk mengganjal perut dari rasa lapar,dan untuk di santapnya di sawah sambil menunggu kambing-kambingnya kenyang.
Takk terlintas di fikiran Rendi bahwasannya kambing yang ia tinggal di sawah tersebut saat ia tinggal mengambil makanan di rumah ternyata kambing-kambingnya lepas entah di mana,kambing yang berbadan gemuk,lucu,putih,dengan telinga yangkecil menjulang di atas kepalanya yang sering ia panggil dengan nama Rico bagi yang jantan da Cuci bagi yang betina,yang selalu di samping Rendi dengan sikap yang manja,namun gara-gara kejadian tadi kambing tersebuut lepas,Rendi lagsung kaget setelah melihat kambing kambingnya yang di ikat pada sebuah pohon sengon tadi,muka Rendi langsung pucat dan gelisah.Ia mencari keesana kemari namun tidak ada hasilnya,namun ia teringat bahwasannya di leher kambingnya terikat sebuah kalung logam,seperti lonceng kecil,ia berfikir pasti kambingnya tak jauh dari tempat ia mengikatnya.
Salah seorang warga yang bernama karto dengan badan yang gagah dan kekar mrnghampiri Rendi dan bertanya…
‘’apakah ke dua kambing di sana itu milikmu’’(kata Pak Karto sambil melotot dan menatap muka Rendi dengan suara yang agak kasar)
Rendi pun menjawabdengan kata-kata yang lembut dan santun ‘’maaf pak,kambing-kambing itu milik saya…’’
‘’gara-gara ulah kambingmu,tanaman sawi saya rusak…dan kamu harus bertanggung jawab…,..’’(sambil menunjuk kearah kambing) kata Pak Karto
‘’ttaappppiii Pak saya hanya seorang pengembala kambing,dan juga saya orang tidak punya pak…’’saut Rendi dengan gugup.
Pak Karto tertegun sejenak,hati kecil pak Karto tersentuh saat Rendi berkata seperti itu,dan Pak karto berniaat untuk memaafkannya.
‘’mangkanya besok-besok kambing kambingmu itu di jaga,agar tidak merusak ladang orang lain….’’ujar Pak Karto(sambil tangan kanannya memegang pundak Rendi )
‘’Baik pak lain kali tidak akan saya lakukan lagi…’’ucap Rendi
‘’ya sudah ambil kambing-kambing kamu di ladang saya sana..’’kata pak Karto(sambil menunjuk kearah ladang)
‘’terima kasih banyak pak,jadi bapak memaaafkan saya…’’ucap Rendi(sambil memegang tangan pak Karto,dan langsung berlari kearah ladang)
‘’ya saya memaafkan kamu..dan jangan ceroboh lagi ya…’’kata Pak Karto(sambil meninngalkkan Rendi)
Dengan hati yang lapang dan senang ia mengambil kambingnya di ladang pak karto dan membawanya kembali ke tempat sebelumnya,saat menunggu kambing-kambingnya kenyak,mulai terlintas d fikiran Rendi bahwasaannya hidup ini penuh ddengan derita dan sulit untuk mencari uang..apakah hidup saya akan begini terus,penyesalan-penyesalan pun mulai menjadikan Rendi putus asa.
Tidak terasa matahari mulai menyingsing ke ufuk barat,panas yang di pancarkan sang surya pun mulai perlahan lahan hilang,dan panggilan adzan mulai terdengar di telinnga Rendi,Rendi bergegas untuk membawa kambing-kambingnya pulang.
Sesampainya di rumah Rendi langsung memasukkannya ke kandangg yang kecil,sempit,kotor,dengan rumput berceceran di bawah tempat makan kambingnya dan tumpukan kotoran yang menumpuk di sebelah utara kandangnya.
Rendi bergegas menunaikan sholat ashar,ia langsung melepaskan baju yang d pakainya saat menggembala kambingya……krrreeeteeekkk…kkkrreeeteeek..terdengar suara pntu kamar mandinya yang mulai rusak di makan rayap,ia tidak megambil waktu lama-lama dan ia langsung mandi,setelah itu ia langsung mengambil air wudlu dan menunakan sholat ashar.
Selain menggembala kambing ia ingin juga mencari pekerjaan lainnya,ia tidak ingin mengembala kambing saja….persediaan uang sebelumnya juga mulai habis,ia berniat untuk mencari pekerjaan lainnya,yang berpenghasilan cukup untuk biaaya makan dan kebutuhan hidup lainnya……ia mulai kesana kemari melamar pekerjaan namun ia tidak menemukannya…rasa gelisah mulai menhantui pikirannya,bagaimana hidupku apabila tidak menemukan pekerjaan…sanak saudara jauh,tak ada satu keluarggapun yang dekat dengan ia.
Himpitan hidup mulai begitu terasa baginya.namun ia tidak mau larut begitu saja dalam kesedihan,salah seorang ustad yang bernama ustad sholeh,beliau adalh seorang usttad di kampung Rendi,beliau adalah orang yang baik,sabar,suka menolong Rendi,berbadan gemuk,sering memakai sorban yang di ikatkan di kepalanya,berkumis,beralis agak tebal,berhidung mancung dan selain ia sebagai ustad,beliau juga menjadi suritauladan bagi orang di desa tersebut.
Sore itu tepatnya habis sholat ashar pak ustad datang ke rumah Rendi untuk menyampaikan bahwasaannya habis magrib ada pengajian di masjid dekat rmahhnya,pak ustad langsung mengetuk pintu depan rumah Rendi
‘’Toookkk……TToookkk….Took…”
‘’assalamualaikum…’’kata pak ustad dengan kata-kata yang lembut dan sopan
‘’waalaikumsalam…’’kata Rendi(sambil berjalan dan membukakan pintu)
‘’oo…ada pak ustad,mari masuk pak….maaf rumahnya berantakan,silahkan duduk pak ’’saut Rendi dengan wajah yang malu
‘’tidak apa kok nak Rendi…saya kesini hanya ingin menyampaikan sesuatu..’’ujar pak ustad sholeh
‘’memangnya ada apa pak..’’kata Rendi
‘’begini loh nak Rendi,nanti malam ada acara pengajian di masjid,inssyalh acaranya di mulai habis magrib..’’kata pak ustad(sambil melihat jam di rumah Rendi)
‘’insyaalh kalau ada waktu,saya pasti datang pak…’’kata Rendi(dengan wajah yang melas)
Pak ustad tidak biasanya melihat wajah Rendi seperti itu,jadi pak ustad berniat menanyakan tentang keaadaanya
‘’oh ya Ren…ngomong-ngomong ada masalah apa kok wajah nak Rendi gak kayak biasaanya,memangnya ada masalah apa….’’kata pak ustad dengan irama yang lembut.
‘’tidak ada apa-apa kog pak…cuma hanya tadi siang saya kesana kemari mencari pekerjaan namun pengorbanan saya sia-sia,lamaran kerja saya di tolak pak…’’kata Rendi dengan wajah yang gelisah dan tersipu malu
‘’nak Rendi yang sabar ya menjalalni hidup ini,mungkin ini hanya cobaan bagi nak Rendi supaya tabah menjalani hidup ini……Allah tidak akan memberikan cobaan kepada umatnyya melebihi batas kemampuaannya…’’ujar pak ustad kepada Rendi(sambil menatap wajah Rendi dengan penuh keiklasan.)
‘’memang iya pak,tapii saya sudah tabah menjalani hidup ini,tapi sedikitpun saya tidak pernah merasakan kenikmmatan sesuai dengan keinginan saya….’’saut Rendi
‘’nak Rendi yang tabah saja ya…jangan mudah putus asa..mungkin belum saatnya…’’saut usatad sholeh dengan penuh semangat..
‘’ya semoga saja ini tidak terlalu lama bagi saya,saya sudah pasrah pak ustad…….’’
‘’mungkin saya bisa bantu pasti akan pak ustad bantu kok ren…’’kata ustad sholeh
‘’terima kasih atas informasinya..’’jawab Rendi dengan menundukkan kepala
‘’saya mohon pamit dulu ya nak,bapak ingin menyampaikan informasi ini kepada warga yang lain…’’kata pak ustad sambil berdiri dan berjabat tangan dengan Rendi
‘’oh ya.terima kasih pak..’’jawab Rendi sambil menuju ke depan pintu
‘’sama-sama nak..’’
‘’dan jangan lupa nanti malam hadir ya kepengajian….’’kata pak ustad sambil berjalan meninggalkan rumah Rendi
‘’iya pak,pasti akan Rendi usahakan…’’jawab Rendi
Setelah pak ustad pergi meninngalkan rumah Rendi,ia duduk di kursi ruang tamu rumahnya…
‘’Yaa Allah kenapa yahidup hamba ini penuh dengan cobaan dan derita…hamba sudah tidak sanggup lagi menjalani hidup yng susah ini…apa salah hamba ya Allah Kau berikan cobaan seberat ini kepada hamba…siang malam aku berdoa memohon kepada-Mu…tapi kenapa ya allah,kau tak pernahmendengarkan doaku….semua jalan telah ku tempuh,namun diujunujung hamba gagal…..’’
Rendi bekata sendiri di dalam rumahnya……air mata yang tak mampu Rendi bendung,terus bercucuran keluar,seperti tidak ada habisnya…
Suara adzan magrib telah berkumandang,Rendi langsung mandi dan mengambil air wudlu dan menunaikan sholat magrib..
Setelah selesai sholat,ia bersiaap-siap untuk menghadiri acara pengajian di masjid dekat rumahnya,ia mulai berjalan ke luar rumah dan menutup pintu..tak lama kemudian ia sampai di masjid……dan pengajian pun baru saja di mulai..
pak ustad berceramah mengenai masalah tekanan hidup..Rendi semakin putus asa setelah mendengarkan cerama dari pak ustad tersebut,membuat hati Rendi semakin kacau…tak lama kemudian pengajian pun selesai dan ia langsung bergegas pulang ke rumahnya…sesampainya dirumah ialangsung meletakkan kopyah di atas meja.
Ia langsung menuju kandang kambingnya tersebut…Rendi kaget ternyata kambing-kambingnyya tersebut raib di bawa oleh maling,Karena waktu itu di rumah Rendi tidak ada seorangpun yang menjaganya,,…pikiran Rendi pun mulai kalut,masalah pekerjaan belum selesai kini semua kambing kesayangannya hilang di bawa maling…Rendi dengan hati yang hancur,emosi Rendi yang tidak terkontrol membuat Rendi ingin mengakhiri hidupnya,dengan meminum obat nyamuk baygon yang ada di kamarnya…akhirnya ia mulai keracunan dan tubuhnya mulai lemas….
Mulutnya pun mulai mengeluarkan busa…akhirnya masyarakat mengetahui bahwasannya Rendi bunuh diri,masyarakat langsung membawanya ke rumah sakit terdekan,namun apa kata yang kuasa nyawa Rendi sudah tidak tertolong……..
Akhirnya Rendi di bawa pulang dan di makamkan dipemakaman desanya….
TAMAT…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar